A. Pendahuluan
Kita
sering mendengar istilah pemberdayaan masyarakat. Apa sebenarnya arti
dari pemberdayaan masyarakat tersebut? Secara lugas dapat diartikan
sebagai suatu proses yang membangun manusia atau masyarakat melalui
pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan
pengorganisasian masyarakat.
Dari
definisi tersebut terlihat ada 3 tujuan utama dalam pemberdayaan masyarakat
yaitu mengembangkan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku masyarakat, dan
mengorganisir diri masyarakat. Kemampuan masyarakat yang dapat dikembangkan
tentunya banyak sekali seperti kemampuan untuk berusaha, kemampuan untuk
mencari informasi, kemampuan untuk mengelola kegiatan, kemampuan dalam
pertanian dan masih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan yang
dihadapi oleh masyarakat.
Perilaku
masyarakat yang perlu diubah tentunya perilaku yang merugikan masyarakat atau
yang menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat. Contoh yang kita temui
dimasyarakat seperti, anak tidak boleh sekolah, ibu hamil tidak boleh makan
telor, yang membicarakan rencana pembangunan desa hanya kaum laki-laki saja,
dan masih banyak lagi yang dapat kita temui dimasyarakat.
Pengorganisasian
masyarakat dapat dijelaskan sebagai suatu upaya masyarakat untuk saling
mengatur dalam mengelola kegiatan atau program yang mereka kembangkan. Disini
masyarakat dapat membentuk panitia kerja, melakukan pembagian tugas, saling
mengawasi, merencanakan kegiatan, dan lain-lain. Lembaga-lembaga adat yang
sudah ada sebaiknya perlu dilibatkan karena lembaga inilah yang sudah mapan,
tinggal meningkatkan kemampuannya saja.
B. Mengapa Masyarakat perlu Diberdayakan?
Pemberdayaan
masyarakat muncul karena adanya suatu kondisi dimasyarakat; sebagaimana
terlihat dalam diagram disamping. Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang rendah
mengakibatkan mereka tidak mampu dan tidak tahu. Hal ini terjadi karena mereka
tidak dapat menikmati pendidikan yang memadai. Ketidakmampuan dan ketidaktahuan
masyarakat mengakibatkan produktivitas mereka rendah.
Hal
ini dapat terjadi karena masyarakat tidak menguasai teknologi yang dapat
membantu dan meringankan pekerjaan mereka. Terpaksa masyarakat menggunakan
tehnik konvensional yang sudah mereka pelajari turun temurun dengan hasil yang
minimal. Terlihat secara spintas masyarakat sudah puas dengan hasil mereka,
tetapi kenyataan yang sebenarnya masyarakat tidak sadar bahwa mereka masih
dapat melakukan hal-hal yang lebih baik dari saat ini.
Lingkaran
masalah yang dihadapi oleh masyarakat tidak dapat diputuskan rantainya pada
salah satu sisi saja. Akan tetapi seluruh masalah perlu diatasi. Untuk itu
masyarakat sendirilah yang perlu dijadikan sebagai pemain utama dalam mengatasi
masalah-masalah mereka.
C. Bagaimana Caranya Memberdayakan
Masyarakat?
Secara garis besar pemberdayaan
masyarakat melalui:
- Pengembangan masyarakat
- Pengorganisasian masyarakat
Apa
yang dikembangkan dari masyarakat yaitu potensi atau kemampuannya dan sikap
hidupnya. Kemampuan masyarakat dapat meliputi antara lain kemampuan untuk
bertani, berternak, melakukan wirausaha, atau. ketrampilan-ketrampilan membuat
home industri; dan masih banyak lagi kemampuan dan ketrampilan masyarakat yang
dapat dikembangkan.
Bagaimana
caranya mengembangkan kemampuan dan ketrampilan masyarakat, dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Contoh dengan mengadakan pelatihan atau mengikutkan
masyarakat pada pelatihan-pelatihan pengembangan kemampuan dan ketrampilan yang
dibutuhkan. Dapat juga dengan mengajak masyarakat mengunjungi kegiatan ditempat
lain dengan maksud supaya masyarakat dapat melihat sekaligus belajar, kegiatan
ini sering disebut dengan istilah studi banding. Dapat juga dengan menyediakan
buku-buku bacaan yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan atau peminatan
masyarakat. Masih banyak bentuk lainnya yang bisa diupayakan.
Sikap
hidup yang perlu diubah tentunya sikap hidup yang merugikan atau menghambat
peningkatan kesejahteraan hidup. Merubah sikap bukan pekerjaan mudah. Mengapa
karena masyarakat sudah bertahun-tahun bahkan puluhan tahun sudah melakukan hal
itu. Untuk itu memerlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan perubahan
sikap. Caranya adalah dengan memberikan penyadaran bahwa apa yang mereka
lakukan selama ini merugikan mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan
banyak informasi dengan menggunakan berbagai media, seperti buku-buku bacaan,
mengajak untuk melihat tempat lain, menyetel film penerangan, dan masih banya
cara lain.
Pada
pengorganisasian masyarakat, kuncinya adalah menempatkan masyarakat sebagai
pelakunya. Untuk itu masyarakat perlu diajak mulai dari perencanaan kegiatan,
pelaksanaan, sampai pemeliharaan dan pelestarian. Pelibatan masyarakat sejak
awal kegiatan memungkinkan masyarakat memiliki kesempatan belajar lebih banyak.
Pada awal-awal kegiatan mungkin pendamping sebagai pendamping akan lebih banyak
memberikan informasi atau penjelasan bahkan memberikan contoh langsung. Pada
tahap ini masyarakat lebih banyak belajar namun pada tahap-tahap berikutnya
pendamping harus mulai memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mencoba
melakukan sendiri hingga mampu atau bisa. Jika hal ini terjadi maka dikemudian
hari pada saat pendamping meninggalkan masyarakat tersebut, masyarakat sudah
mampu untuk melakukannya sendiri atau mandiri.
D. Prinsip-Prinsip Pemberdayaan
Masyarakat
Ada beberapa prinsip dasar untuk
mewujudkan masyarakat yang berdaya atau mandiri.
1. Penyadaran
Untuk
dapat maju atau melakukan sesuatu, orang harus dibangunkan dari tidurnya.
Demikian masyarakat juga harus dibangunkan dari “tidur” keterbelakangannya,
dari kehidupannya sehari-hari yang tidak memikirkan
Masa
depannya. Orang yang pikirannya tertidur merasa tidak mempunyai masalah, karena
mereka tidak memiliki aspirasi dan tujuan-tujuan yang harus diperjuangkan.
Penyadaran
berarti bahwa masyarakat secara keseluruhan menjadi sadar bahwa mereka
mempunyai tujuan-tujuan dan masalah-masalah. Masyarakat yang sadar juga mulai
menemukan peluang-peluang dan memanfaatkannya, menemukan sumberdaya-sumberdaya
yang ada ditempat itu yang barangkali sampai saat ini tak pernah dipikirkan
orang.
Masyarakat
yang sadar menjadi semakin tajam dalam mengetahui apa yang sedang terjadi baik
di dalam maupun diluar masyarakatnya. Masyarakat menjadi mampu merumuskan
kebutuhan-kebutuhan dan aspirasinya.
2. Pelatihan
Pendidikan
disini bukan hanya belajar membaca,menulis dan berhitung, tetapi juga
meningkatkan ketrampilan-ketrampilan bertani, kerumahtanggaan, industri dan
cara menggunakan pupuk. Juga belajar dari sumber-sumber yang dapat diperoleh
untuk mengetahui bagaimana memakai jasa bank, bagaimana membuka rekening dan
memperoleh pinjaman. Belajar tidak hanya dapat dilakukan melalui sekolah, tapi
juga melalui pertemuan-pertemuan informal dan diskusi-diskusi kelompok tempat
mereka membicarakan masalah-masalah mereka.
Melalui
pendidikan, kesadaran masyarakat akan terus berkembang. Perlu ditekankan bahwa
setiap orang dalam masyarakat harus mendapatkan pendidikan, termasuk orangtua
dan kaum wanita. Ide besar yang terkandung dibalik pendidikan kaum miskin
adalah bahwa pengetahuan menganggarkan kekuatan
3.
Pengorganisasian
Agar
menjadi kuat dan dapat menentukan nasibnya sendiri, suatu masyarakat tidak
cukup hanya disadarkan dan dilatih ketrampilan, tapi juga harus diorganisir.
Organisasi berarti bahwa segala hal dikerjakan dengan cara yang teratur, ada
pembagian tugas diantara individu-individu yang akan bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan tugas masing-masing dan ada kepemimpinan yang tidak hanya terdiri
dari beberapa gelintir orang tapi kepemimpinan diberbagai tingkatan.
Masyarakat
tidak mungkin diorganisir tanpa pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan secara
rutin untuk mengambil keputusan-keputusan dan melihat apakah
keputusan-keputusan tersebut dilaksanakan. Wakil-wakil dari semua kelompok
harus berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan. Selain
pertemuan-pertemuan rutin, catatlah keputusan-keputusan yang telah diambil.
Notulen itu akan dibacakan dalam pertemuan berikutnya untuk mengetahui apakah
orang-orang yang bertanggungjawab terhadap keputusan tersebut sudah
melaksanakan tugasnya atau belum.
Tugas-tugas
harus dibagikan pada berbagai kelompok, termasuk kaum muda, kaum wanita, dan
orangtua. Pembukuan yang sehat juga sangat penting. Semua orang harus
mengetahui penggunaan uang dan berapa sisanya. Pembukuan harus dikontrol secara
rutin misalnya setiap bulan untuk menghindari adanya penyelewengan.
4. Pengembangan kekuatan
Kekuasaan
berarti kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Bila dalam suatu masyarakat
tidak ada penyadaran, latihan atau organisasi, orang-orangnya akan merasa tak
berdaya dan tak berkekuatan. Mereka berkata “kami tidak bisa, kami tidak punya
kekuatan”.
Pada
saat masyarakat merasa memiliki potensi atau kekuatan, mereka tidak akan
mengatakan lagi, “kami tidak bisa”, tetapi mereka akan berkata “kami mampu!”.
Masyarakat menjadi percaya diri. Nasib mereka berada di tangan mereka sendiri.
Pada kondisi seperti ini bantuan yang bersifat fisik, uang, teknologi dsb.
Hanya sebagai sarana perubahan sikap.
Bila
masyarakat mempunyai kekuatan, setengah perjuangan untuk pembangunan sudah
dimenangkan. Tetapi perlu ditekankan kekuatan itu benar-benar dari masyarakat
bukan dari satu atau dua orang pemimpin saja. Kekuatan masyarakat harus mengontrol
kekuasaan para pemimpin.
5.
Membangun Dinamika
Dinamika
orang miskin berarti bahwa masyarakat itu sendiri yang memutuskan dan
melaksanakan program-programnya sesuai dengan rencana yang sudah digariskan dan
diputuskan sendiri. Dalam konteks ini keputusan-keputusan sedapat mungkin harus
diambil di dalam masyarakat sendiri, bukan diluar masyarakat tersebut.
Lebih
jauh lagi, keputusan-keputusan harus diambil dari dalam masyarakar sendiri.
Semakin berkurangnya kontrol dari masyarakat terhadap keputusan-keputusan itu,
semakin besarlah bahaya bahwa orang-orang tidak mengetahui keputusan-keputusan
tersebut atau bahkan keputusan-keputusan itu keliru. Hal prinsip bahwa
keputusan harus diambil sedekat mungkin dengan tempat pelaksanaan atau sasaran.
Next
« Prev Post Previous
Next Post »
« Prev Post Previous
Next Post »